Nasi Goreng Mafia, Cerita dari Kharisma Akbar


Beberapa orang untuk membuat usaha NasiGoreng Mafia sebagai destinasi wisata kuliner yang memperkenalkan sajian kuliner dengan cita rasa rempah.

Seperti Kharisma Akbar, pemilik Nasi Goreng Mafia, mengatakan mereka sukses membuka 16 cabang yang tersebar di Bandung, Pekanbaru-Riau, Jakarta, Jogja, Depok, Garut, Cimahi, dan Bali, terhitung sejak awal berdiri pada Oktober 2013.

Kini cabang yang ke-17 dibuka di Jalan Muwardi, Grogol, Jakarta Barat, dengan menyajikan tujuh varian unggulan nasi goreng cita rasa rempah khas Indonesia.

Kenapa memberi nama mafia, menurut Kharisma Akbar - pemilik Nasi Goreng Mafia, Mafia merupakan singkatan dari makanan favorit Indonesia. Awalnya usaha ini berlokasi di Jalan Dipati Ukur, Bandung. "Cita rasa pedas dari rempah-rempah yang dipakai," katanya.

Rempah-rempah yang dipakai adalah lengkuas, kencur, kluwak, tauco, ebi, kemangi, laos, pala, dan kencur. "Rasa pedas itu bukan hanya trennya, tapi menguatkan rempah yang dipakai."

Alasannya memilih nasi goreng karena makanan ini sudah terkenal. "Orang Indonesia suka dengan nasi goreng dan orang Indonesia suka pedas," katanya. Alasan lainnya, nasi goreng bisa dimakan kapan saja, baik pagi sampai malam. "Kami ingin bisnis kuliner bisa diterima kapan saja," kata Kharisma.

Ke depan, mereka mungkin akan memakai rempah lain, seperti, cengkeh, kapulaga, adas, atau bunga lawang.

Dalam memasak untuk satu menu nasi goreng diperlukan waktu sekitar 7-10 menit. Menunya antara lain diambil dari nama unik, seperti Triad, Preman, Gangster, Godfather, Berandal, Yakuza dan Bandit.

Menu yang menjadi favorit meliputi Brandal, Gangster dan Godfather. Gangster itu untuk pecinta pedas dan panas, Brandal menggunakan kemangi dan tauco khas Medan, dan nasi goreng Godfather itu rasanya manis pedas. Preman menggunakan kencur dan kangkung, Yakuza disajikan dengan bumbu rempah dan kikil, Triad memakai ebi dan cabe merah segar, dan Bandit memakai kunyit dan rempah lainnya. Ini untuk mereka yang tidak suka pedas.

Harga nasi goreng ini terjangkau mulai Rp 12,5 untuk Nasi Goreng Bandit, Rp 15 ribu untuk Nasi Goreng Preman, dan Rp 20,500 untuk Nasi Goreng Gangster.

Menurut Kharisma, untuk tiga hingga lima tahun ke depan  penjualan nasi goreng masih stabil. "Orang Indonesia sangat suka nasi goreng," katanya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Nasi Goreng Mafia, Cerita dari Kharisma Akbar"